Berobat ke Romo Lukman

romolukman 

Setelah ibuku meninggal dan kami sudah bisa menerima takdir yang selalu tidak pernah terduga dan manusia seringkali tidak pernah siap, aku tidak langsung meneruskan program adopsiku. Aku dan suamiku mencoba berobat ke Romo Lukman, ahli radiesthesi di Purworejo, Jawa Tengah. Tidak ada rasa sakit sama sekali karena memang hanya dianalisa gelombang mikro magnetis saja yang ada di sekitar tubuh kami. Setelah itu kami diajak berdoa menurut ajaran kami masing-masing. Saat itu aku diminta berdoa Bapa Kami dan Bunda Maria beberapa kali seperti habis pengakuan dosa di agama katolik. Romo mengatakan aku masih mempunyai kesempatan hamil, meski semuanya tergantung Tuhan. Lanjutkan ke halaman 2.

2 thoughts on “Berobat ke Romo Lukman

  1. Romo,

    Selamat pagi! Kiranya berkat Tuhan menyertai Romo.
    Romo, saya ingin berkonsultasi sedikit. Saya harap Romo tidak berkeberatan saya menggunakan forum kehamilan dan adopsi ini untuk berkonsultasi masalah yang agak berbeda.

    Saat ini keluarga saya sedang dirundung masalah. Suami saya ketahuan berselingkuh, meskipun perselingkuhan ini mungkin hanya menyangkut email dan pergi berdua, pada dasarnya buat saya hatinya bukan lagi untuk keluarganya.

    Sejujurnya suami saya selalu menyalahkan saya untuk perselingkuhan ini, tetapi dia tidak pernah mengutarakan hal tersebut sampai perselingkuhan itu berjalan selama 3 bulan. Saya sudah mencoba untuk memperbaiki keadaan ini sejak 2-3 bulan yang lalu tapi dia mengelak untuk membicarakan hal tersebut. Saya tahu bahwa dia menghubungi seorang wanita lewat chatting dan saya sudah minta baik2 untuk dihentikan, tetapi dia menolak dengan alasan dia minta advise untuk “menghadapi” saya.

    Upaya mediasi sudah berusaha dilaksanakan dengan bantuan teman atau orang tua kami, tetapi masih tidak bisa mengembalikan keutuhan keluarga kami. Upaya saya terakhir adalah pada tanggal 4 Oktober lalu, di mana saya berbicara hati ke hati dengan suami. Baru 2 hari berlalu, dia jatuh lagi dengan menghubungi salah satu selingkuhannya. Saya terus terang marah dan kecewa karena saya berharap masalah ini selesai sampai di situ. Hari itu juga saya minta dia kembali ke Jakarta dan menunggu sidang perceraian kami.

    Romo, terus terang saya tidak ingin bercerai, saya kasihan dengan anak2 saya yang masih kecil (3 dan 5.5 tahun).
    Tapi setelah berkali2 upaya mediasi dilakukan dan saya membuka pintu hati untuk dia kembali, saya selalu dikecewakan. Saya sudah hilang kepercayaan terhadap dia. Bahwa dia selalu mengungkit2 masalah lama (5 tahun lalu) di mana saya memang khilaf tidak menghormati dia (marah2 di depan orang & katanya saya memperlakukan dia seperti jongos) selalu dijadikan alasan untuk menyalahkan saya dan mendorong dia untuk selingkuh. Saya sedih dengan kenyataan itu dan saya memantapkan hati untuk bercerai karena saya tidak melihat dia akan memaafkan saya untuk kejadian 5 tahun lalu itu dan saya akan memaafkan dia untuk perselingkuhan yang baru2 ini terjadi.

    Romo, mohon advise-nya. Saya betul2 tidak ingin anak2 saya menderita karena keputusan ini. Tapi saya tidak melihat kami berdua bisa melupakan kesalahan2 masa lalu. Pokok permasalahannya mungkin karena saya bekerja dan punya karir, sedangkan dia hanya bapak rumah tangga. Itu yang jadi masalah, Romo.

    Sekali lagi saya minta maaf kalau saya menggunakan forum ini untuk minta nasihat Romo. Terima kasih kalau Romo berkenan mendengarkan keluh kesah saya dan menjawab kegundahan hati saya.

  2. Mbak Cynthia,
    Saya bukan Romo Lukman. Saya hanya pengagum beliau dan mantan pasien beliau. Saya turut sedih dengan pergumulan yang sedang dihadapi. Tetapi apakah perceraian memang satu-satunya jalan keluar? Pernah teman saya berkata bahwa “What do you think about divorce? Solve problem or create problem?”, terutama dengan anak-anak, keluarga dan lingkungan.

    Minta bantuan Tuhan aja Mbak. Saya yakin akan ada petunjukNya. Memang sih “capek” rasanya kalau sudah mediasi berkali-kali tapi sepertinya belum ada petunjuk. Tapi percaya deh, pasti selalu ada pesan dalam setiap uraian air mata dan guman kepedihan kita….. Saya juga pernah bergumul sampai bertahun-tahun, tapi akhirnya Tuhan membukakan jalannya. Tuhan berkati ya Mbak.

Leave a comment